Sabtu, 19 Desember 2015

hasil uji bahan pakan daerah bandarlampung



HASIL UJI BAHAN PAKAN
DAERAH BANDARLAMPUNG

OLEH :
Febria Wahyu Ningrum
Npm 15741032

download.jpg


PROGRAM STUDI PRODUKSI TERNAK
JURUSAN PETERNAKAN
POLITEKNIK NEGERI LAMPUNG
2015



A.    Tempat Asal Bahan
1.      Kulit kedelai
2015-12-14 08.41.26.jpg
Kulit kedelai ini berasal dari tempat pembuatan tempe di daerah Bandarlampung tepatnya di jalan Bukit Kemiling Permai Gg. Waluh.
2.      Kulit singkong
2015-12-14 05.52.44.jpg
Kulit singkong ini berasal dari tempat pembuatan opak di daerah Bandarlampung tepatnya di jalan Bukit Kemiling Permai Gg. Waluh.
3.      Rumput gajah
2015-12-14 06.01.52.jpg2015-12-14 06.03.37.jpg
Rumput gajah ini terdapat di Bandarlampung tepatnya di daerah Bukit Kemling Permai.

B.     Alasan
1.      Kulit kedelai
Kedelai memiliki kandungan protein yang tinggi, begitu pula dengan kulit ari kedelai.  Kulit kedelai bisa diberikan langsung maupun di olah terlebih daluhu karena kult kedelai memiliki palatabilitas yang tinggi.
2.      Kulit singkong
Kulit singkong hasil pengupasan relatif mudah didapat meskipun tidak terlalu banyak, harga yang relatif murah karena kulit singkong merupakan limbah yang biasanya hanya dibuang. Kulit singkong juga memiliki karbohidrat yang tinggi sehingga dapat mempercepat penggemukan hewan ternak.
3.      Rumput gajah
Tanaman jenis ini sangat mudah untuk dikembang biakan dan memiliki kandungan nutrisi yang baik. Biasanya para petani memberikan kepada ternak secara langsung karena palatabilitas yang tinggi.

C.    Ketersediaan bahan
1.      Kulit kedelai
Di daerah gg. Waluh terdapat 4 rumah yang memproduksi tempe, setiap hari mereka selalu memproduksi tempe. Rumah pertama memproduksi 25kg kedelai setiap harinya, rumah kedua memproduksi 50kg kedelai setiap harinya, rumah ketiga memproduksi 70kg kedela perharinya, dan rumah ke empat memproduksi 80kg kedelai perharinya.
2.      Kulit singkong
Pada musim hujan produsen opak hanya bisa menghasilkan 15kg kulit singkong dalam 1hari. Tetapi pada musim panas produsen opak bisa menghasilkan 30kg kult singkong dalam 1hari.
3.      Rumput gajah
Melimpah pada saat rumput siap untuk dipanen.

D.    Potensi Limbah
1.      Kulit kedelai
2.      Kulit singkong

E.     Hasil pengujian Fisik, Kimia, dan Biologis
1.      Kulit ari kedelai
·         Pengujian fisik (organoleptik)
Warna           : coklat muda
Tekstur          : agak kaku
Bau               : bau asam
·         Pengujian kimia (kadar air)
Kulit kedelai yang saya uji masih dalam keadaan basah seteah dipisahkan dari kedelai, berikut ini hasil uji kadar air yang telah saya lakukan dengan menggunakan mostotester:
2015-12-14 08.32.50.jpg
Setelah dari mostotester:
2015-12-14 08.36.16.jpg
Berat awal     : 0,860 gram
Berat akhir    : 0,140 gram
Kadar air       : 83%
2.      Kulit singkong
·         Pengujian fisik (organoleptik)
Warna           : putih
Tekstur          : lembut
Bau               : tidak berbau, tetapi jika sudah lama berbau asam
·         Pengujian kimia (kadar air)
2015-12-14 08.50.21.jpg
2015-12-14 09.02.42.jpg
Kulit singkong yang saya uji belum melewati proses penjemuran. Berikut ini hasil uji kadar air
Berat awal     : 0,350 gram
Berat akhir    : 0,074 gram
Kadar air       : 76%
·         Pengujian biologis (kontaminan)
Terdapat kontaminan di kult singkong, yaitu tanah
3.      Rumput gajah
·         Pengujian fisik (organoleptik)
Warna           : hijau
Tekstur          : kasar dan berbulu
Bau               : tidak berbau
·         Pengujian kimia (kadar air)
2015-12-16 11.12.15.jpg
Berat awal     : 0,312 gram
Berat akhir    : 0,078 gram
Kadar air       : 76%

F.     Kandungan Antinutrisi
1.      Kulit ari kedelai
·         Asam sianida (HCN)
·         Alipoxidase ditemukan pada kulit kedelai yang akan menurunkan vitamin A dengan cara merusak karoten.
2.      Kulit singkong
·         Asam sianida (HCN)
·         Konsentrasi glukosida sianogenik di kulit umbi bisa 5 sampai 10 kali lebih besar dari pada umbinya. Sifat racun pada biomass ketela pohon (termasuk kulitnya umbinya) terjadi akibat terbebasnya HCN dari glukosida sianogenik yang dikandungnya.
3.      Rumput gajah
Asam sianida (HCN) umumnya terdapat pada rumput budidaya, misalnya rumput gajah, rumput benggala, rumput setaria, dan rumput brachiaria. Level toksik HCN pada sapi dan kerbau 2,2 mg/kg bobot badan, sedangkan pada kambing dan domba 2,4 mg/kg bobot badan. Cara mengurangi pengaruh negatif HCN terhadap kesehatan ternak adalah dengan menambah unsur sulfur (S) atau vitamin B-12.

G.    Teknik Pengolahan
1.      Kulit ari kedelai
Kulit ari kedelai dapat diberikan secara langsung pada hewan ternak sapi maupun dengan proses pengolahan dikeringkan terlebih dahulu baru setelah itu dijadikan tepung kulit ari kedelai baru setelah itu dicampur didalam ransum. Dalam proses pengeringan dengan cara dijemur maka HCN akan hilang.
2.      Kulit singkong
Kulit singkong dapat diberikan langsung kepada hewan ternak, tetapi jika diberikan langsung kulit singkong ini masih mengandung antinutrisi yaitu HCN. Maka dari itu sebaiknya kulit singkong dikeringan terlebih dahulu agar HCN hilang kemudian di giling hingga menjadi tepung kulit singkong barulah setelah itu tepung kulit singkong dapat diberikan kepada hewan ternak sapi dan kambing dengan cara dicampur kedalam ransum.  Sedangkan untuk unggas dalam bentuk pelet.
3.      Rumput gajah
Rumput gajah memiliki palatabilitas yang tinggi, untuk hewan ternak sapi dan kambing rumput gajah dapat diberikan secara langsung dapat pula dijadikan silase. Sedangkan untuk unggas harus dikeringkan terlebih dahulu dan diberikan dalam bentuk pelet dengan presentase yang rendah.

H.    Strategi Pengumpulan
1.      Kulit ari kedelai
Kulit ari kedelai dapat diambil dari rumah ke rumah secara langsung, karena tempatnya yang saling berdekatan serta dapat diambil pada jam yang sama.
2.      Kulit singkong
Kulit singkong dapat diambil secara langsung berbarengan dengan pengambilan kulit ari kedelai karena tempatnya yang berdekatan.
3.      Rumput gajah
Rumput gajah dapat diambil secara langsung.

I.       Nilai ekonomis bahan
1.      Kulit Ari Kedelai
·         Dalam sehari produsen tempe 1 mampu menghabiskan kacang kedelai sebanyak 80 kg. Dari 80kg kacang kedelai menghasilkan limbah kulit ari kedelai sebanyak 6kg-6,5kg berat basah. Dengan kontrak sebesar Rp. 55.000,00/bulan dan menghasilkan 180kg kulit ari kedelai. Dari keterangan tersebut nilai ekonomis kulit ari kedelai sebesar Rp. 55.000,00/180kg = Rp 305/kg
·         Dalam sehari produsen tempe 2 mampu menghabiskan Kacang Kedelai sebanyak 70 Kg. Dari 70 Kg kacang kedelai tersebut menghasilkan limbah kulit Ari Kedelai sebanyak 5 Kg berat basah. Dengan kontrak sebesar Rp. 50.000,00/Bulan dan menghasilkan 150 Kg kulit ari kedelai. Dari keterangan tersebut nilai ekonomis kulit ari kedelai sebesar Rp. 50.000,00/150 Kg = Rp. 333/Kg
·         Dalam sehari produsen tempe 3 mampu menghabiskan kacang kedelai sebanyak 50kg. Dari 50 Kg kacang kedelai tersebut menghasilkan limbah kulit Ari Kedelai sebanyak 3,5 Kg berat basah. Dengan kontrak sebesar Rp. 30.000,00/Bulan dan menghasilkan 105 Kg kulit ari kedelai. Dari keterangan tersebut nilai ekonomis kulit ari kedelai sebesar Rp. 30.000,00/105 Kg = Rp. 285/Kg
·         Dalam sehari produsen tempe 4 mampu menghabiskan kacang kedelai sebanyak 25kg. Dari 25 Kg kacang kedelai tersebut menghasilkan limbah kulit Ari Kedelai sebanyak 1,5kg-2kg Kg berat basah. Dengan kontrak sebesar Rp. 15.000,00/Bulan dan menghasilkan 60 Kg kulit ari kedelai. Dari keterangan tersebut nilai ekonomis kulit ari kedelai sebesar Rp. 15.000,00/60 Kg = Rp. 250/Kg

J.      Dapat digunakan untuk ternak
1.      Kulit ari kedelai
Kulit ari kedelai dapat digunakan sebagai bahan pakan sapi, kambing maupun unggas. Tetapi jika akan diberikan ke unggas maka harus berbentuk pelet.
2.      Kulit singkong
Kulit singkong dapat diberikan pada sapi, kambing maupun unggas. Tetapi jika akan diberikan ke unggas maka harus berbentuk pelet.
3.      Rumput gajah
Rumput gajah dapat diberikan pada hewan ternak sapi, kambing maupun unggas.

K.    Simpulan
Dari hasil pengujian serta pengamatan yang telah saya lakukan dapat disimpulkan bahwa bahan pakan disekitar lingkungan cukup melimpah, namun kurangnya ilmu pengetahuan menyebabkan bahan pakan tersebut hanya menjadi limbah, karena belum dapat diolah menjadi pakan untuk ternak.

1 komentar:

  1. Lucky Club Casino Site - LuckyClub.live
    Lucky luckyclub Club Casino - Home | Lazy Club Casino, Lazy Club Casino | Lucky Club Casino, Lazy Club Casino | Lucky Club Casino, Lazy Club Casino, Lazy Club

    BalasHapus