LAPORAN PENILAIAN DOMBA
OLEH
:
KELOMPOK
IV
NAMA
·
Een Mirayuna Santri (
15741025 )
·
Ego Cowaldi Welas (
15741026 )
·
Eko Saputra ( 15741027
)
·
Eliza Nuraini (
15741028 )
·
Elpaeni Junita (
15741029 )
·
Evan Safandi ( 15741030
)
·
Febri Triwiyanto (
15741031 )
·
Febria Wahyu Ningrum (
15741032 )www.penlaiandombadocx.com

PROGRAM STUDI PRODUKSI TERNAK
JURUSAN
PETERNAKAN
POLITEKNIK
NEGERI LAMPUNG
2015
Kata Pengantar
Dengan mengucapkan puji syukur kehadirat
Tuhan Yang Maha Esa. Kami telah dapat
menyelesaikan laporan ini sesuai dengan waktu yang telah
ditentukan.
Laporan ini dibuat sebagai salah satu syarat telah
mengikuti Mata kuliah Tilik dan Bangsa ternak tahun ajaran 2015/2016.
Pada kesempatan ini tidak lupa kami ucapkan terimakasih kepada:
1.
Dosen pembimbing Tilik & Bangsa Ternak Ir. Imelda Panjaitan, M.Si.
2.
Dosen pembimbing Tilik & Bangsa Ternak Tri Rumiyani, M.Si
3.
Teknisi Tilik & Bangsa Ternak Kusmanto, S.P
4.
Teman-teman
Produksi
ternak Kelompok IV
Proposal ini belum sempurna karena masih
kurangnya pengalaman kami. Oleh karena
itu kritik dan saran dari pembaca kami
terima untuk perbaikan dimasa yang akan datang.
Semoga proposal ini berguna bagi kita
semua.
Bandarlampung, November 2015
DAFTAR
ISI
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Domba diklasifikasikan sebagai hewan herbivora karena pakan utamanya adalah tanaman atau tumbuhan. Meskipun demikian domba lebih menyukai rumput dibanding dengan jenis bahan pakan lainnya. Domba juga merupakan hewan mamalia, karena menyusui anaknya. Sistem pencernaan yang khas didalam dirumen, menyebabkan domba digolongkan sebagai hewan ruminansia dengan rambut tebal dan dikenal orang banyak karena dipelihara untuk dimanfaatkan dagingnya.
Domba potong merupakan ternak ruminansia kecil yang banyak dipelihara di Indonesia dalam skala usaha kecil didaerah pedesaan. Produksi ternak ruminansia kecil termasuk domba, memegang peranan penting di daerah tropis yaitu sebagai sumber pendapatan, terutama bagi buruh tani yang tidak memiliki lahan, sebagai tabungan untuk pengeluaran mendadak, sebagai sumber pupuk kandang disamping memegang peran penting dalam kehidupan sosial desa.
Ternak domba potong memiliki manfaat yang cukup besar dalam kehidupan salah satunya adalah sebagai sumber protein hewani. Oleh karena itu perlu diadakan upaya untuk mengembangkan ternak domba potong dengan baik, yaitu dengan memilih domba potong yang memiliki kualitas yang unggul untuk dikembangkan. Cara untuk memilih domba dengan melakukan penilaian ternak domba potong yang dilakukan oleh seseorang dengan cara mengukur berat badannya, melihat kondisi, kualitas dan bentuknya.
B. Tujuan Laporan
Cara untuk memilih domba dengan melakukan penilaian ternak domba potong yang dilakukan oleh seseorang.
BAB II
ISI LAPORAN
A. Penilaian ternak domba potong
Judging adalah penilaian tingkatan ternak dengan beberapa karakteristik penting untuk tujuan tertentu secara subjektif. Judging terdiri atas tiga langkah yaitu, penilaian melalui kecermatan pandangan (visual), penilaian melalui kecermatan perabaan (palpasi), dan penilaian melalui pengukuran tubuh. langkah yang dapat ditempuh untuk menilai domba tipe potong adalah sebagai berikut :
a.
Lihatlah domba yang akan kita
nilai dari jarak 5 meter. Perhatikan dari arah depan, samping dan belakang.
Dari pandangan ini kita akan memperoleh kesan tentang panjang, dan lebar badan.
Kita juga akan lebih jelas untuk menyaksikan ketebalan bagian depan dan
belakang badan. Selain itu kokoh kaki depan dan belakang serta antara kedua
kakinya.
b.
Setelah selesai menilai dari
jarak dekat, kita melakukan penilaian dengan cara mengukur dengan tangan pada
kaki sebelah atas untuk mengetahui seberapa besar tempat itu.
c.
Langkah terakhir adalah merasakan
lapisan lemak pada punggug dan dada dengan jalan menyusup jari-jari kedalam
bulu, dan usahakan jari kita menempel pada kulit pada bagian itu. Jika empuk
dan tebal itu adalah domba yang gemuk.
B. Seleksi Domba Potong
Seleksi berarti memilih domba, baik jantan maupun betina yang memiliki kualitas dan penampilan yang bagus sebagai bibit. Domba yang baik harus memiliki organ tubuh yang lengkap (tidak cacat), pertumbuhanya cepat, dan sehat. Seleksi ternak domba pada umumnya diarahkan pada 2 tujuan, yakni domba potong dan bibit. Sebagai pendekatan hasil seleksi untuk mendapatkan bibit yang baik, digunakan berbagai cara berdasarkan penilaian individual, penampilan, uji produksi, dan silsilah.
Di Indonesia, khususnya di Jawa, ada 2 bangsa domba yang terkenal, yakni domba ekor gemuk yang banyak terdapat di daerah Jawa Tengah dan Jawa Timur dan domba ekor tipis yang banyak terdapat di Jawa Barat. Termasuk domba tipe pedaging antara lain sounthdown, hampshire, dan oxfor (Sudarmono, 2003).
Domba pedaging / domba potong yang dikembangkan di indonesia yaitu :
1. Domba
Ekor Gemuk.
Domba
ini banyak terdapat di Indonesia bagian timur seperti Madura, Sulawesi dan Lombok. Jenis domba
ini dapat diambil daging dan bulunya. Ciri khas dari domba ini adalah bentuk ekor
yang panjang, lebar, tebal besar dan semakin ke ujung makin kecil. Ekor ini
digunakan sebgai tempat menimbun lemak (cadangan energi). Pada saat banyak pakan, ekor
domba ini penuh dengan lemak sehingga terlihat membesar. Namun bila pakan kurang, ekor
mengecil karen cadangan energinya dibongkar untuk mensuplai energi yang diperlukan
tubuh.
2.
Domba Priangan atau Domba Garut.
Domba ini merupakan hasil persilangan antara domba asli Indonesia, domba merino
dari Asia Kecil dan domba ekor gemuk dari Afrika Selatan. Domba ini menetap di
Jawa Barat, yaitu di Kabupaten Garut dan sekitarnya, sehingga lebih dikenal
oleh masyarakat dengan sebutan domba Garut. Domba jenis ini termasuk domba tipe
besar.
Sedangkan domba yang telah kami amati adalah domba lokal.

Untuk mendapatkan bibit domba potong, dipilih dengan upaya kombinasi dan
perabaan:
1.
Pengamatan
Pengamatan terhadap domba calon bibit dilakukan dari jarak 5 m dari arah
samping kanan, kiri, depan dan belakang.
a.
Dari samping kanan dan kiri
Pengamatan dari arah samping
kanan dan kiri bertujuan untuk melihat ukuran panjang badan, besar dan
keharmonisan pertumbuhan badan.
Hasil dari pengamatan yang kami
lakukan:
·
Tampak besar dan pendek
·
Pertumbuhan harmonis, simetris
·
Tungging rata
·
Bagian bawah/perut rata
·
Leher pendek dan tebal
·
Tumit kuat
b.
Dari depan
Pengamatan dari arah depan
bertujuan untuk melihat kondisi moncong, pandangan mata, kedalaman dada, dan
jarak antara kedua kaki depan.
Hasil dari
pengamatan yang kami lakukan:
·
Kaki pendek lebar
·
Dada lebar
·
Jarak kedua kaki
depan dalam posisi tegap
·
Kulit yang menutupi
seluruh tubuh tampak
c.
Dari belakang
Pengamatan dari arah belakang
bertujuan untuk melihat lebar loin (pinggang), bahu, serta kepadatan pantat
hasil dari
pengamatan yang kami lakukan:
·
Mulai dari depan
sampai ke belakang tampak lebar
·
Tungging rata
·
Paha dalam
·
Letak kedua kaki
dengan posisi yang agak lebar.
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
1.
Ternak domba memiliki manfaat
yang banyak bagi manusia sebagai penghasil pedaging, seperti penyumbang protein
hewani, dan penambahan penghasilan bagi peternak.
2.
Seleksi ternak domba pada umumnya
diarahkan pada 2 tujuan, yakni domba potong dan bibit
3.
Penilaian ternak domba potong
dilakukan untuk memilih bibit yang unggul untuk dikembangbiakan dengan baik.
4.
Penilain ternak domba bisa
dilihat dari berat, kondisi, kualitas, badan dan bentuknya. Dan bisa menilai
usia bakalan sapi potong yang siap untuk di gemukkan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar